LOMBA Esai Kemaritiman (Marine Icon) 2013

Mau share info lomba esai ya,,,, sumbernya  dari info-lomba,com

 

 

Esai Kemaritiman (Marine Icon) 2013

 
 
 


Deskripsi Kegiatan:
Kompetisi esai kemaritiman merupakan salah satu sub kegiatan Marine Icon 2013. Kompetisi ini memiliki tujuan selain menumbuhkembangkan pemikiran mengenai maritim Indonesia juga lebih memperkenalkan  urusan Teknik Sistem Perkapalan ke dunia luar. Kompetisi ini diperuntukkan bagi siswa/siswi tingkat MA/SMK se-derajat di seluruh wilayah Indonesia. Kegiatan ini mengajak para siswa-siswi sekolah menengah untuk menuangkan ide kreatif dan pemikiran solutif untuk pengembangan dunia maritim Indonesia di tengah globalisasi. Kompetisi ini diharapkan mampu menambah pengetahuan dan rasa cinta kepada maritim nusantara.

Penyelenggara: Hima Teknik Sistem Perkapalan FTK – ITS

Tema: “Jaya Maritimku Jembatan Menuju Indonesia Emas”

Sub Tema:

  1. Pendidikan
  2. Sains dan Teknologi
  3. Lingkungan
 
Ketentuan Umum:
  1. Karya esai merupakan karya perseorangan.
  2. Ditulis menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
  3. Belum pernah diikutsertakan pada lomba sebelumnya dan belum pernah dipublikasikan di manapun.
  4. Hanya naskah yang memenuhi ketentuan yang akan dinilai oleh juri.
  5. Naskah menjadi milik pantia dan berhak dipublikasikan dalam bentuk apapun.
  6. Batas akhir pengumpulan naskah 31 Maret 2013 pukul 23.00 WIB.
 
Ketentuan Peserta:
  1. Peserta yang diperbolehkan mengikuti kompetisi ini adalah siswa/siswi SMA/SMK sederajat seluruh Indonesia.
  2. Peserta diwajibkan menyertakan pindaian (scan) kartu pelajar yang masih berlaku dan dimuat di lembar biodata (panduan lengkap dan template dapat diunduh di sini)
  3. Peserta diperbolehkan mengirimkan maksimal 2 buah karya dengan subtema yang sama ataupun berbeda tetapi hanya dapat menjadi finalis pada satu judul saja.
  4. Peserta membayar pendaftaran sebesar Rp. 30.000,- per karya ke nomor rekening BNI Cabang Surabaya 0237524550 a.n Ardian Yudha
  5. Peserta melakukan konfirmasi pembayaran melalui pesan singkat (SMS) dengan format Nama-tanggal transfer (contoh Andri Yudhi Prawira-1 Maret 2013) ke nomor contact person
 
Pengiriman Karya:
  1. Naskah disimpan dalam bentuk *.doc atau *.docx dengan nama file “Nama depan penulis-Judul Esai”.
  2. Naskah dikirim sebagai lampiran (attachment) ke alamat e-mail esaimarineicon@gmail.com.
  3. Batas akhir pengiriman naskah adalah 31 Maret 2013 pukul 23.00 WIB.
 
Finalis:
  1. Akan dipilih 10 finalis untuk mempresentasikan karyanya dan memperebutkan juara 1, 2, 3.
  2. Pengumuman finalis dilaksanakan pada tanggal 12 April 2013 di website Marine Icon 2013.
  3. Ketentuan presentasi finalis akan diberikan saat pengumuman
 
Hadiah:
Juara 1                  : Rp 2.000.000
Juara 2                  : Rp 1.500.000
Juara 3                  : Rp 1.000.000
Seluruh finalis akan mendapatkan sertifikat.
    

Informasi:

Ardian Yudha – 085749400009 / pin BB: 29237a49
Andri Yudhi – 085727160234 
Twitter: @marine_icon

Jarang baca Novel

Akhir-akhir ini gue jarang baca novel atau beli novel. Kalau jarang beli itu alesannya sih simple, lagi gak ada duit. Yah. Hidup gue nggak pernah jauh-jauh dari yang namanya kesulitan finansial. Kalo lagi ada duit dikit, eh bensin gue abis, atau ada keperluan lain yang musti gue beli, akhirnya uang yang tadinya disisihin buat beli buku, berubah untuk hal lain, misalnya beli susu beruang. Hmm.. akhir-akhir ini kan kondisi tubuh gue kurang  baik tuh, nggak ada salahnya kan kalo gue banyakin minum susu beruang / berbrand, soalnya gue pengen menetralisir bakteri ama virus –virus yang ada di sekeliling gue. Jadi, bagi gue  sekarang menjaga kesehatan jauh lebih pentiing dibandingin yang lain. Health is nothing. But, we can’t do anything  without health.

‘TENTANG GUE’

‘TENTANG GUE’

Daily Notes At  01 Maret 2013

 

Hmm… akhir-akhir ini gue jarang bikin postingan bermutu ya? ah, sudahlah, cukup  muka gue aja yang bermutu *bermuka tua*. Buktinya? Bahkan di dunia maya (fb, twitter, blog, dsb..dsb) gue selalu dipanggil dengan kata-kata atau lebih tepatnya panggilan ‘MBAK’ , bayangin Coy… muka gue juga dia belum tau, tau-tau gue langsung  dipanggil Mbak tanpa tedeng aling-aling lagi, padahal dia kenal gue juga enggak, tau kapan gue lahir juga enggak. Bahkan beberapa anak di kampus manggilin gue embak,  Tukang obat di apotek, tukang toko di Pasar, Teller di Bank manggil gue ‘Mbak’ bahkan si teller manggil gue ‘Bu’ , padahal si Teller berinisial ‘H’ alias Helda itu mukanya udah mirip sama nyokap gue, masak iya dia nggak sadar kalau gue ini pantesnya dipanggil ‘Nak’ daripada ‘Mbak’.

 

Hehehe… gue emang suka membeberkan tentang masalah pribadi gue sendiri, meskipun  gue tau ini adalah hal paling malu-maluin sedunia WordPress. Gue masih bersyukur sih dipanggil ‘Mbak’ daripada gue dipanggil ‘Mbeek’, entar gue disangka pemamah biak alias kambing, Jijay dong ah. Meskipun gue bershio kambing sih *GakNyambung*.

 

Akhir-akhir ini gue gerah banget sama sikap bokap. Bukan maksud ngejelek-jelekin makhluk berjenis kelamin laki-laki sih, tapi dari semua cowok yang gue kenal, kebanyakan mereka keras kepala, begitu juga bokap. Karena ke-keras-kepala’annya itu kami nggak bisa move on dari keadaan ekonomi yang pas-pasan kayak sekarang. Gak maksud  buat ngejelek-jelekin beliau, tapi ke-keras-kepala’an beliau sudah merugikan nyokap, dan uang tabungan gue. Gue bukannya nggak ikhlas *TapiNggakRela* uang tabungan gue diambil buat nutupin kekurangan utangnya bokap, tapi gue cuma ngerasa ini nggak adil, suatu saat bokap perlu disadarin kalau dia udah keterlaluan. Gue sebenarnya sayang banget ama bokap gue. Kalau nggak ada dia, gue juga nggak akan ada, As You Know lah, bagaimana terbentuknya manusia, dari pertemuan sel telur sama sel sperma , itu yang gue denger dari guru biologi SMA gue.

 

Kalau bukan karena dia, gue juga nggak akan bisa sekolah sampe sekarang, kalau bukan karena bokap juga, gue nggak akan punya tempat tinggal yang layak kayak sekarang, tapi terkadang bokap egois dan mikirin kepentingan dirinya sendiri. Sampai suatu kali gue ngerasa bokap ngelarang gue untuk…. *cerita ini gue simpen untuk nanti*.

 

Gue selalu ngerasa bokap egois, tapi gue mungkin juga egois, meskipun bokap banyak kekurangan, tapi di dunia ini mana ada sih, orang yang perfect, gue musti sadar itu. Gue kadang-kadang nangis sendiri di pojokan lemari kalau bokap  lagi ditimpa masalah, gue  kasian ama bokap, tapi kadang gue sebel banget karena bokap sering bikin temen-temennya senang sementara kami *anak Istrinya* menderita. Lebih mengutamakan orang lain dibanding keluarga sendiri, itulah yang gue maksud dengan kata egois.

Gue udah nggak tahan makanya gue nulis dan terus nulis, kadang gue ngerasa nggak perlu kasih tau ke siapapun, tapi kadang gue ngerasa, ada yang perlu tau, biar hati gue bisa plong. Dan nulis adalah salah satu cara buat menggambarkan kegundahan hati gue dikala gue galau atau sedih.

 

Gue lagi pengen nyari seseorang yang bisa bikin gue tenang, damai dan nggak galau lagi, tapi dimana gue bisa nyari makhluk itu, gue nggak tau. Udah sejak berbulan-bulan yang lalu gue nggak bisa move on dari makhluk berinisial ‘I’ yang tinggal di Jakarta Selatan. Seumur-umur gue belum pernah ke Jakarta, lalu darimana gue bisa kenal sama makhluk berinisial ‘I’ ini? *Mau tau aja, apa Mau tau banget*. Kepo banget ya kalian? #rahasia tau.

 

Gue nggak nyangka, gara-gara dia hidup gue bisa suram, mencekam, menyeramkan, gelap, gue bahkan benci kata-kata ‘CINTA’, nggak pengen tau lagi tentang ‘CINTA’, nggak mau kenal dan berurusan sama ‘CINTA’. Lagian, nggak ada cowok yang tertarik ngomongin ‘CINTA’ sama gue. Gue bukan orang yang tepat diajak ngomong ‘CINTA’, gue…… ah, gue lelah.

 

Daripada gue ngelantur tentang cinta yang ngebikin gue SuMo (Susyah Move On), mending gue nyerita’in sejarah mengapa gue jadi salah satu cewek ‘GIBOL’ alias gila bola, check it out yoo.. Dulu waktu kecil, karena gue nggak punya banyak temen dan kuper, gue main sendiri di rumah, pakai ‘bepi-bepian’, atau dalam bahasa indonesianya mainan ‘bongkar pasang dari kertas’, mungkin di antara kalian ada yang masih ingat atau lupas sama sekali sama mainan masa kecilnya. Waktu gue masih tinggal di rumah sebelah *rumah kecil sederhana berbahan kayu lapuk*, gue sering main bepi-bepian deket TV di ruang tamu *ruang tamu kalo siang, kalo malam jadi kamar*,  lalu bokap lagi nonton TV dan nggak lama kemudian ada temen bokap datang, temen bokap ngobrol sama bokap di depan TV, lalu meledek gue yang lagi main, gue dengan acuh tetap main bepi tanpa peduli ejekannya. Bokap nyuruh gue pindahin mainan gue, lalu karena gue lambat mindahin mainan gue *sengaja*, bokap nyiram gue sama teh panas. Gue yang masih berumur delapan tahun, kaget lalu ninggalin mainan di deket TV sambil masuk ke dalam dan nangis. Bokap kayak nggak ngerasa bersalah, ngobrol sama temennya lagi tanpa peduliin gimana perasaan gue. Gue sakit hati, banget, sama bokap yang egois sama gue, dan lebih milih temannya, bukan seciprat air teh panas yang bikin gue sakit hati, tapi perbuatan bokap yang sangat sayang ama temannya dibandingkan anaknya.

 

Suatu hari, saat gue masih kecil dan gue lagi bosen main bepi, gue nonton TV, biasa acara kartun anak-anak sore. Bokap dateng dan tiba-tiba ngambil remote TV lalu sekonyong-konyong mindahin channel TV ke acara yang pengen dia tonton, bola. Ada bola ataupun enggak, bokap tetap lebih milih memuaskan hatinya untuk ganti channel dibanding ngalah sama anaknya yang masih kecil yang masih haus akan tayangan kartun.

 

Gue ngerasa bokap egois banget setiap kali gue lagi nonton acara anak-anak, terus dia ganti dengan acara Bola atau acara lainnya, misalnya berita sore. Lama-kelamaan sakit hati gue menumpuk, dan lama-kelamaan kantung mata gue nambah *saking seringnya mewek*, meskipun gue sering menunjukkan ketidaksukaan gue terhadap bola dan bokap mengetahui hal itu, gue terpaksa tetap mendengar suara presenter bola, mau nggak mau karena gue tidur pas depan TV, di ruang tamu multifungsi yang siangnya dipake sebagai ruang tamu, malamnya dipake buat bobo. Akhirnya setiap kali gue belajar  malam, gue terpaksa denger ocehan-ocehan bokap di depan TV, bokap emang orang paing bersemangat kalo lagi nonton pertandingan bola di TV. Entahlah lagi ngedukung siapa.

 

Lama-lama gue terpaksa ikut nangkring di kursi nontonin bola, karena nggak boleh mindahin acara ke channel TV lain. Akhirnya pas gue SD beranjak ke SMP, gue mulai tertarik sama sepakbola. Mulai nonton, meski nggak sampe selesai, meski nggak tau mana Tim yang lebih baik, gue tetep nonton. Dan akhirnya gue ikutan suka nonton bola. Mungkin ini yang dinamakan *Witing Tresno Jalaran Soko Kulino*, gue juga nggak tau itu artinya apa, peribahasa Jawa.

 

Kelas 3 SMP kalo nggak salah, gue mulai suka sama Alesandro Del Piero. Nggak tau kenapa, mungkin karena bokap seringnya nyetel  Liga Itali. Lama-lama gue suka banget sama Piala Dunia dan bahkan rela begadang semalaman demi nunggu Timnas Jerman main, lalu gue mulai  menggemari Lionel Messi, David Silva, Barca, MU, Man. City, Arsenal, Chelsea, Liverpool, Bayern Muenchen hingga sekarang. Tapi yang paling penting gue sekarang menggemari Barito Putera, Klub bola kebanggaan asal Provinsi gue *Kal-Sel* yang baru aja masuk ISL dan gue mendukung Timnas negara gue, Timnas Indonesia, meskipun sekarang PSSI masih ngga jelas dan Menpora digantiin sama Roy Suryo *Sang Mantan Pakar Telematika*, gue tetep optimis kalo Timnas kita bisa meraih prestasi lebih baik lagi, amin.

Itulah sejarah dimana gue mulai menyukai nonton bola. So Sweet kan cerita gue?

 

Menurut temen-temen gue *Si Yuyuy dan Riri*, Lionel Messi, sang idola gue itu amat sangat bermuka sangar, mungkin saat itu gue salah nunjukkin foto Messi yang lagi gondrong. Eh, pas gue tunjukkin mereka gambar Miroslav Klose *Pemain Timnas Jerman* sama Christiano Ronaldo, mereka tetep aja nganggap semua cowok-cowok itu serem dan berwajah angker, bertubuh gigolo. Emang susyah ngobrol sama cewek yang nggak pengertian, terutama sama mereka yang nggak suka sepak bola, huuh. Kalian bakal nyesel temen-temen, ucap gue waktu kelas X SMA dan terbukti ucapan gue, sekarang Messi sama Christiano Ronaldo selalu masuk dalam jajaran pemain bola top dunia, bahkan sama-sama pernah jadi pemain terbaik dunia *Dapet Ballon D’Or gitu loh*. Tapi bagi Riri dan Yuyuy hal itu nggak ada pengaruhnya, mereka tetep beranggapan  : masalah buat loh? Terus gue harus bilang jokoWOW gitu?

 

Ngomong-ngomong sohib sejati gue baru pulang umroh nih, *Si Riri*, moga jadi Hajah yang mabrur ye sobat… ditunggu pacar arab sama air zam-zam sama kalo ada onta arabnya. Hehehehe.

 

Cukup sekian ya daily notes gue hari ini, semoga ada yang mau meluangkan waktunya buat baca dan berkomentar, saran dan gelitik nya ditungguin ya. Thanks….

               

******************